Memahami Procurement Proses: Panduan Lengkap untuk Bisnis Modern
Christina Pasaribu
1 day ago

Memahami Procurement Proses: Panduan Lengkap untuk Bisnis Modern

Kuasai setiap tahapan dalam procurement proses untuk efisiensi maksimal, penghematan biaya, dan peningkatan kinerja bisnis Anda.

Memahami Procurement Proses: Panduan Lengkap untuk Bisnis Modern Memahami Procurement Proses: Panduan Lengkap untuk Bisnis Modern

Gambar Ilustrasi Memahami Procurement Proses: Panduan Lengkap untuk Bisnis Modern

Di dunia bisnis yang serba cepat dan kompetitif, setiap pengeluaran, sekecil apa pun, memiliki dampak signifikan terhadap laba perusahaan. Di sinilah peran krusial dari procurement proses muncul. Sering dianggap sebagai sekadar "proses beli-membeli," nyatanya, pengadaan adalah sebuah fungsi strategis yang sangat kompleks dan vital. Proses ini tidak hanya tentang mendapatkan barang atau jasa dengan harga termurah, melainkan tentang membangun fondasi yang kuat untuk operasional yang efisien, mengelola risiko, dan menciptakan nilai jangka panjang. Memahami dan menguasai setiap tahapan dalam procurement proses adalah kunci bagi manajer, direktur, dan tim pengadaan untuk mengubah pengeluaran menjadi investasi yang strategis. Artikel ini akan mengupas tuntas siklus pengadaan dari awal hingga akhir, dilengkapi dengan wawasan ahli dan data terpercaya.

Mengapa pemahaman ini begitu penting? Karena pengadaan yang tidak efisien dapat menyebabkan kerugian besar: biaya operasional membengkak, kualitas produk menurun, dan rantai pasok menjadi rentan. Sebaliknya, procurement proses yang terstruktur dan dikelola dengan baik dapat menghemat hingga 15% dari total pengeluaran perusahaan, menurut data dari McKinsey & Company. Ini bukan hanya soal departemen pengadaan, melainkan sebuah fungsi lintas departemen yang memerlukan kolaborasi yang solid. Mari kita selami lebih dalam setiap langkah dalam siklus pengadaan untuk memastikan bisnis Anda berjalan lebih efisien, terukur, dan kompetitif.

Baca Juga:

Tahap 1: Identifikasi Kebutuhan dan Perencanaan Strategis

1.1. Mengidentifikasi dan Mendefinisikan Kebutuhan

Segala sesuatu dimulai dari sebuah kebutuhan. Sebelum sebuah perusahaan dapat membeli barang atau jasa, kebutuhan tersebut harus didefinisikan dengan jelas dan akurat. Tahap ini sering kali melibatkan kolaborasi intens antara tim pengadaan dengan departemen lain seperti produksi, IT, atau pemasaran. Proses ini harus menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci: Apa yang dibutuhkan? Mengapa dibutuhkan? Kapan dibutuhkan? Dan, seberapa banyak dibutuhkan? Tanpa definisi yang jelas, tim pengadaan berisiko membeli barang yang salah atau tidak sesuai spesifikasi, yang akan mengakibatkan pemborosan. Ini adalah langkah fundamental dalam setiap procurement proses.

1.2. Menyusun Rencana Pengadaan

Setelah kebutuhan diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pengadaan. Rencana ini adalah peta jalan yang akan memandu seluruh proses. Dokumen ini harus mencakup: anggaran yang tersedia, jadwal yang ketat, kriteria evaluasi untuk calon vendor, dan strategi mitigasi risiko. Rencana ini juga harus mempertimbangkan apakah pengadaan akan dilakukan melalui tender terbuka, negosiasi langsung, atau metode lain. Sebuah laporan dari Deloitte menunjukkan bahwa perusahaan dengan perencanaan pengadaan yang matang dapat mengurangi waktu siklus pengadaan hingga 30%. Oleh karena itu, investasi waktu di awal dalam procurement proses ini akan membuahkan hasil signifikan di kemudian hari.

Baca Juga: Pengadaan Material: Panduan Lengkap Anti-Boncos untuk Proyek Anda

Tahap 2: Sourcing dan Pemilihan Pemasok

2.1. Pencarian dan Pra-Kualifikasi Pemasok

Setelah rencana pengadaan disusun, tim pengadaan akan memulai tahap pencarian pemasok atau sourcing. Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi calon-calon vendor yang berpotensi. Pencarian dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti basis data internal, rekomendasi, pencarian online, atau menghadiri pameran dagang. Setelah daftar calon vendor potensial didapatkan, tim pengadaan akan melakukan pra-kualifikasi. Ini adalah proses penilaian awal untuk memastikan bahwa calon vendor memiliki rekam jejak yang baik, stabilitas finansial, dan kapabilitas teknis yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Proses ini krusial dalam procurement proses untuk meminimalkan risiko.

2.2. Mengirimkan Permintaan Penawaran (RFP/RFQ/RFI)

Pada tahap ini, tim pengadaan akan secara resmi menghubungi calon-calon vendor yang telah lolos pra-kualifikasi. Ada beberapa jenis permintaan yang dapat dikirim, tergantung pada kompleksitas dan jenis pengadaan:

  • Request for Information (RFI): Digunakan untuk mengumpulkan informasi umum dari calon vendor.
  • Request for Quotation (RFQ): Digunakan untuk mendapatkan penawaran harga dari vendor yang telah dikenal.
  • Request for Proposal (RFP): Digunakan untuk proyek yang lebih kompleks, di mana vendor diminta untuk mengajukan solusi teknis, metodologi, dan harga.

Tujuan dari tahap ini adalah untuk mendapatkan penawaran yang komprehensif dari beberapa vendor agar tim pengadaan dapat membandingkan solusi, harga, dan kualifikasi secara adil. Akurasi dalam tahap ini sangat penting untuk keberhasilan procurement proses secara keseluruhan.

Baca Juga: Masalah perpajakan UMKM: Panduan Lengkap Agar Bisnis Tetap Patuh dan Tumbuh

Tahap 3: Analisis Penawaran dan Negosiasi Kontrak

3.1. Mengevaluasi dan Menganalisis Penawaran

Setelah semua penawaran diterima, tim pengadaan akan melakukan evaluasi mendalam. Evaluasi ini tidak hanya berfokus pada harga. Faktor-faktor lain yang sama pentingnya, seperti kualitas produk atau jasa, pengalaman vendor, rekam jejak kinerja, kondisi finansial, dan kemampuan untuk memenuhi jadwal, juga harus dipertimbangkan. Penggunaan sistem skoring terstruktur atau matriks evaluasi dapat membantu tim pengadaan membuat keputusan yang objektif dan berbasis data. Laporan dari Gartner menunjukkan bahwa 70% perusahaan gagal mencapai tujuan penghematan biaya karena evaluasi penawaran yang tidak memadai.

3.2. Negosiasi dan Finalisasi Kontrak

Negosiasi adalah seni sekaligus sains. Tujuannya bukan untuk "menang" dari vendor, melainkan untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan (win-win solution). Tim pengadaan harus mampu menegosiasikan harga, syarat pembayaran, jadwal pengiriman, garansi, dan klausul-klausul lain yang relevan. Setelah kesepakatan tercapai, kontrak akan disusun dan ditandatangani. Kontrak yang kuat dan jelas sangat penting untuk melindungi kepentingan perusahaan dan menjadi landasan hukum yang sah untuk procurement proses yang akan berlanjut.

Baca Juga: Contoh Pengadaan Barang: Panduan Lengkap untuk Proses yang Efektif

Tahap 4: Penerbitan Pesanan Pembelian dan Manajemen Vendor

4.1. Pembuatan dan Pengiriman Purchase Order (PO)

Setelah kontrak ditandatangani, tim pengadaan akan membuat pesanan pembelian (Purchase Order/PO). PO adalah dokumen resmi yang berfungsi sebagai otorisasi untuk pembelian. Dokumen ini berisi detail lengkap mengenai barang atau jasa yang dibeli, jumlah, harga, dan syarat pengiriman. PO harus dikirimkan ke vendor dengan salinan yang disimpan oleh tim purchasing dan departemen akuntansi. PO adalah langkah transaksional yang menandai dimulainya fase eksekusi dalam procurement proses. Otomatisasi dalam pembuatan PO dapat sangat meningkatkan efisiensi.

4.2. Manajemen Hubungan dan Kinerja Vendor

Fungsi pengadaan tidak berhenti setelah kontrak ditandatangani. Manajemen hubungan dengan vendor adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan pasokan dan kualitas. Ini mencakup pemantauan kinerja vendor secara rutin, mengadakan pertemuan berkala untuk meninjau pencapaian, dan menyelesaikan masalah yang mungkin timbul. Hubungan yang baik dengan vendor dapat membuka pintu untuk inovasi, penghematan biaya tambahan, dan prioritas dalam pengiriman. Mengelola hubungan ini adalah aspek strategis yang sering terlupakan dalam procurement proses.

Baca Juga: Bingung Cari Proyek? Ini Strategi Jitu untuk Menemukan dan Memenangkan Tender!

Tahap 5: Penerimaan dan Verifikasi Barang/Jasa

5.1. Proses Penerimaan Barang

Ketika barang tiba di gudang atau kantor perusahaan, tim yang berwenang, biasanya tim penerimaan barang atau departemen yang meminta, akan melakukan verifikasi. Mereka akan memeriksa apakah barang yang diterima sesuai dengan yang tertera di PO, baik dari segi kuantitas maupun spesifikasi. Proses ini sering kali didokumentasikan dalam Laporan Penerimaan Barang (Goods Receipt Note/GRN). GRN yang akurat sangat penting untuk tahap selanjutnya dalam procurement proses, yaitu pembayaran.

5.2. Inspeksi dan Kontrol Kualitas

Selain verifikasi kuantitas, inspeksi kualitas juga harus dilakukan. Ini bisa berupa pengecekan visual, pengujian sampel, atau verifikasi terhadap sertifikat kualitas. Jika ada barang yang cacat atau tidak sesuai, tim pengadaan harus segera berkomunikasi dengan vendor untuk mencari solusi, seperti penggantian atau perbaikan. Proses kontrol kualitas ini menjamin bahwa perusahaan menerima nilai penuh dari pengeluaran yang telah dilakukan. Kegagalan dalam tahap ini bisa berakibat pada kerugian finansial yang signifikan.

Baca Juga: Pembiayaan Proyek Konstruksi: Strategi Jitu Mengatasi Masalah Modal.

Tahap 6: Pembayaran dan Penutupan Transaksi

6.1. Verifikasi Faktur dan Pencocokan Tiga Arah

Setelah barang diterima dan diverifikasi, vendor akan mengirimkan faktur. Sebelum pembayaran dilakukan, tim akuntansi atau purchasing akan melakukan pencocokan tiga arah (three-way matching). Proses ini membandingkan tiga dokumen utama:

  • Faktur dari vendor
  • Pesanan Pembelian (PO)
  • Laporan Penerimaan Barang (GRN)

Pencocokan tiga arah sangat penting untuk mencegah pembayaran ganda atau pembayaran yang tidak sah. Proses ini adalah salah satu kontrol internal terpenting dalam procurement proses. Menurut data dari APQC (American Productivity & Quality Center), otomasi dalam proses ini dapat mengurangi biaya pemrosesan faktur hingga 50%.

6.2. Memproses Pembayaran

Setelah faktur diverifikasi dan dicocokkan, pembayaran akan diproses sesuai dengan syarat yang disepakati dalam kontrak. Pembayaran yang tepat waktu sangat penting untuk menjaga hubungan baik dengan vendor dan membangun reputasi perusahaan sebagai mitra yang terpercaya. Sebaliknya, keterlambatan pembayaran dapat merusak hubungan dan bahkan menyebabkan penundaan pengiriman di masa depan. Manajemen arus kas yang efektif sangat vital dalam tahap ini.

Baca Juga:

Tahap 7: Audit dan Analisis Pasca-Pengadaan

7.1. Audit dan Dokumentasi

Setelah transaksi selesai, tim pengadaan harus memastikan bahwa semua dokumen terkait (PO, kontrak, faktur, GRN) disimpan dengan rapi. Audit internal atau eksternal dapat dilakukan untuk memastikan bahwa semua procurement proses telah mematuhi kebijakan perusahaan dan regulasi yang berlaku. Dokumentasi yang baik adalah kunci untuk transparansi dan akuntabilitas, serta sangat berguna jika ada sengketa di kemudian hari.

7.2. Analisis Kinerja dan Peningkatan Berkelanjutan

Ini adalah tahap yang sering dilewati tetapi sangat penting untuk perbaikan berkelanjutan. Tim pengadaan harus menganalisis kinerja dari setiap transaksi: apakah tujuan awal tercapai? Apakah ada penghematan biaya yang signifikan? Apakah vendor memenuhi semua janji? Wawasan dari analisis ini dapat digunakan untuk menyempurnakan strategi pengadaan di masa depan, memperbaiki hubungan dengan vendor, dan mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan. Siklus ini menunjukkan bahwa procurement proses adalah sebuah proses yang terus berputar dan berkembang.

Baca Juga: Panduan Lengkap: Cara Daftar Vendor di Indonesia untuk Raih Proyek Besar

Pentingnya Digitalisasi dalam Procurement Proses

1. Otomasi dan Efisiensi

Di era digital, banyak perusahaan beralih ke sistem e-procurement atau Procure-to-Pay (P2P). Sistem ini mengotomatisasi banyak tugas manual, seperti pembuatan PO, verifikasi faktur, dan manajemen kontrak. Dengan otomatisasi, tim pengadaan dapat mengurangi kesalahan manusia, mempercepat waktu siklus pengadaan, dan menghemat biaya operasional. Otomasi juga memungkinkan tim untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis, seperti analisis data dan negosiasi. Menurut laporan dari Statista, pasar perangkat lunak e-procurement global diperkirakan akan terus tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang.

2. Visibilitas dan Transparansi

Sistem digital memberikan visibilitas penuh atas seluruh procurement proses. Manajer dapat melihat status setiap permintaan pembelian, pesanan, dan pembayaran secara real-time. Transparansi ini sangat penting untuk pelacakan anggaran, akuntabilitas, dan deteksi dini terhadap potensi masalah. Dengan data yang terpusat, perusahaan dapat melakukan analisis pengeluaran yang lebih akurat, mengidentifikasi peluang penghematan, dan membuat keputusan yang lebih cerdas. Digitalisasi adalah kunci untuk membawa procurement proses dari sekadar fungsi administratif menjadi sebuah keunggulan kompetitif.

Baca Juga:

Mengubah Pengadaan menjadi Keunggulan Kompetitif

Dari perencanaan strategis hingga analisis pasca-pengadaan, setiap tahapan dalam procurement proses memiliki peranan krusial dalam menciptakan nilai bagi perusahaan. Proses yang terstruktur dan terkelola dengan baik tidak hanya menjamin ketersediaan barang dan jasa yang dibutuhkan, tetapi juga mengurangi biaya, memitigasi risiko, dan membangun hubungan strategis dengan vendor. Di tengah dinamika pasar yang terus berubah, investasi dalam sistem dan keahlian di bidang pengadaan adalah langkah paling cerdas untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis Anda. Perusahaan yang menguasai seni dan sains pengadaan akan selalu selangkah lebih maju dari pesaingnya.

Apakah Anda menghadapi tantangan dalam mengelola procurement proses atau membutuhkan bantuan untuk memenuhi persyaratan legal dan administratif bisnis Anda? Mulai dari pengurusan akuntan publik, laporan keuangan, hingga perizinan usaha, setiap detail dapat mempengaruhi kelancaran proses pengadaan Anda. Jangan biarkan kompleksitas birokrasi menghambat kemajuan bisnis Anda. Untuk layanan profesional yang terintegrasi dan komprehensif, mulai dari pengurusan SBU Jasa Konstruksi, Sertifikat Standar, Pembuatan Izin Usaha & Izin Komersial/Operasional, hingga konsultasi Risiko Kegiatan Usaha (RBA), percayakan kepada ahlinya. Kunjungi https://duniatender.com sekarang juga dan pastikan setiap langkah bisnis Anda legal, efisien, dan strategis. Dapatkan solusi lengkap untuk semua kebutuhan bisnis Anda di seluruh Indonesia!

About the author
Christina Pasaribu Sebagai penulis artikel di duniatender.com

Christina Pasaribu adalah seorang konsultan bisnis berpengalaman yang berdedikasi untuk membantu perusahaan mencapai kesuksesan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan pengetahuan mendalam tentang strategi bisnis dan pasar yang luas, Christina membantu kliennya mengidentifikasi peluang baru, menghadapi tantangan, dan mengoptimalkan kinerja bisnis mereka.

Sebagai seorang konsultan di Duniatender.com, Christina Pasaribu telah bekerja dengan berbagai perusahaan dari berbagai industri. Ia memiliki latar belakang yang kuat dalam analisis data dan pemahaman yang mendalam tentang tren pasar, yang memungkinkannya memberikan wawasan berharga kepada klien-kliennya.

Christina Pasaribu selalu bersemangat dalam mencari solusi inovatif untuk tantangan bisnis yang kompleks, dan dia terus berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada setiap klien yang dia layani.

Duniatender.com membantu melakukan Persiapan Karir &Pengembangan SDM melalui pelatihan & Sertifikasi

Dari perencaan mengambil bidang usaha, kualifikasi sampai dengan persiapan dokumen tender dengan tujuan untuk Memenangkan Proyek

Dapatkan Layanan Prioritas dengan menghubungi tim kami

Duniatender.com sebagai konsultan bisnis, berpengalaman dalam memberikan solusi bisnis yang inovatif dan efektif untuk perusahaan di berbagai industri. Tim kami yang terdiri dari para ahli di bidang strategi, keuangan, dan operasi akan bekerja sama dengan Anda untuk mencapai tujuan bisnis Anda. Kami menyediakan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda, termasuk analisis pasar, perencanaan strategis, dan pengembangan bisnis. Dengan pengalaman kami yang luas dan metode yang teruji, kami yakin dapat membantu perusahaan Anda untuk tumbuh dan berkembang lebih sukses.

Artikel Lainnya Terkait Memahami Procurement Proses: Panduan Lengkap untuk Bisnis Modern

Konsultasikan perencanaan tender dengan kami, supaya dapat mengikuti jadwal tender pemerintah/swasta dengan baik

UrusIzin.co.id Proses SKK Konstruksi cepat dan memuaskan

Pilih Sub bidang pekerjaan yang akan diambil, misalnya:

  • Konsultan atau Kontraktor
  • Spesialis atau Umum
  • Kecil, Besar atau Menengah
  • Semua cara melengkapi persyaratan perizinan Dasar hingga Izin Operasional ada di UrusIzin.co.id
  • Saatnya anda lengkapi semua persyaratan IZIN DASAR & IZIN OPERASIONAL perusahaan anda mulai dari AKTA pendirian/perubahan, NIB (penetapan KBLI yang tepat) hingga Izin Operasional di semua sektor yang anda jalankan.

Kami Melayanani Penerbitan Ijin Badan Usaha

SBUJK Jasa Konstruksi

Tingkatkan kredibilitas dan peluang bisnis Anda di sektor konstruksi dengan Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi (SBUJK). Sertifikat ini membuktikan bahwa perusahaan Anda memenuhi standar kompetensi dan kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah, memastikan kelayakan dalam menjalankan proyek konstruksi. Dengan SBUJK, Anda dapat mengikuti tender proyek pemerintah dan swasta, memperluas jaringan bisnis, serta meningkatkan kepercayaan klien dan mitra.

Pelajari Lebih Lanjut

SBUJPTL

Raih pengakuan resmi dalam bidang jasa penunjang tenaga listrik dengan Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (SBUJPTL). Sertifikat ini menunjukkan bahwa perusahaan Anda memiliki kapasitas dan kompetensi untuk menyediakan layanan berkualitas tinggi di sektor tenaga listrik. Dengan SBUJPTL, Anda dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan, memperluas peluang usaha, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi industri.

Pelajari Lebih Lanjut

SKK Konstruksi

Tingkatkan profesionalisme dan keahlian Anda di sektor konstruksi dengan Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi. Sertifikat ini diakui secara nasional dan membuktikan bahwa Anda memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas konstruksi dengan efektif. Dengan SKK Konstruksi, Anda dapat meningkatkan peluang karir, memperoleh kepercayaan dari pemberi kerja, dan memenuhi standar industri.

Pelajari Lebih Lanjut

Bantuan CSMS Migas/Pertamina/PLN

Pastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan dengan Contractor Safety Management System (CSMS). Sistem ini dirancang untuk mengelola dan mengawasi kinerja keselamatan kontraktor, memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan keselamatan yang ditetapkan oleh perusahaan Anda. Dengan CSMS, Anda dapat mengurangi risiko kecelakaan, meningkatkan keamanan di tempat kerja, dan membangun budaya keselamatan yang kuat.

Pelajari Lebih Lanjut

Sertifikat ISO 9001

Tingkatkan keunggulan operasional dan kepuasan pelanggan dengan Sertifikat ISO 9001, standar internasional untuk sistem manajemen mutu. Dengan sertifikasi ini, perusahaan Anda akan diakui memiliki proses yang efisien, konsisten, dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Sertifikat ISO 9001 tidak hanya meningkatkan reputasi perusahaan di mata klien dan mitra bisnis, tetapi juga membantu mengidentifikasi dan mengatasi risiko dengan lebih efektif, memastikan kualitas produk dan layanan Anda selalu optimal.

Pelajari Lebih Lanjut

Sertifikat ISO 14001

Jadikan perusahaan Anda pelopor dalam pengelolaan lingkungan dengan memperoleh Sertifikat ISO 14001. Standar ini menunjukkan komitmen Anda terhadap praktik ramah lingkungan dan keberlanjutan, mengurangi dampak negatif operasi bisnis terhadap lingkungan. Dengan sertifikasi ISO 14001, Anda tidak hanya mematuhi peraturan lingkungan yang berlaku, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan menghemat biaya melalui penggunaan sumber daya yang lebih baik dan pengurangan limbah. Raih kepercayaan dan loyalitas dari konsumen yang semakin peduli terhadap lingkungan dengan sertifikat ini.

Pelajari Lebih Lanjut

Sertifikat ISO 27001

Lindungi aset informasi berharga perusahaan Anda dengan Sertifikat ISO 27001, standar internasional untuk sistem manajemen keamanan informasi. Sertifikasi ini membantu Anda menetapkan, menerapkan, memelihara, dan terus meningkatkan sistem keamanan informasi, memastikan bahwa data perusahaan dan klien tetap aman dari ancaman dan kebocoran. Dengan ISO 27001, Anda tidak hanya memenuhi persyaratan hukum dan regulasi, tetapi juga membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata pelanggan dan mitra bisnis, membuktikan bahwa Anda serius dalam menjaga keamanan data.

Pelajari Lebih Lanjut

Sertifikat ISO 37001

Perangi praktik suap dan korupsi dengan Sertifikat ISO 37001, standar internasional untuk sistem manajemen anti-penyuapan. Dengan memperoleh sertifikasi ini, perusahaan Anda menunjukkan komitmen terhadap etika bisnis dan integritas, serta kepatuhan terhadap hukum anti-suap. Sertifikat ISO 37001 membantu Anda mengidentifikasi risiko penyuapan, menerapkan kebijakan dan kontrol yang efektif, dan membangun budaya transparansi. Meningkatkan kepercayaan dari pemangku kepentingan dan memperkuat reputasi perusahaan sebagai organisasi yang bersih dan dapat dipercaya.

Pelajari Lebih Lanjut

Sertifikat ISO 45001

Prioritaskan kesehatan dan keselamatan kerja dengan Sertifikat ISO 45001, standar internasional untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dengan sertifikasi ini, Anda menunjukkan komitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi karyawan, mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Sertifikat ISO 45001 membantu Anda mematuhi regulasi K3 yang berlaku, meningkatkan moral dan produktivitas karyawan, serta mengurangi biaya yang terkait dengan insiden kerja. Jadilah perusahaan yang peduli terhadap kesejahteraan karyawan dengan ISO 45001.

Pelajari Lebih Lanjut

Bagaimana cara kami membantu Perusahaan Anda?

  • 01. Business Goal

    Ceritakan kepada kami, goal bisnis Anda.

    • Mau ambil kualifikasi kontraktor atau konsultan
    • Kapan akan mengikuti tender
    • Tender apa yang akan diikuti
  • 02. Review kebutuhan teknis

    • Data penjualan tahunan;
    • Data kemampuan keuangan/nilai aset;
    • Data ketersediaan Tenaga Kerja Konstruksi
    • Data kemampuan dalam menyediakan Peralatan konstruksi;
    • Sertifikat ISO 37001 / Data penerapan sistem manajemen anti penyuapan ISO 37001
    • Data keanggotaan asosiasi BUJK yang terdaftar di LPJK.
  • 03. Tenaga Ahli & Peralatan

    Apakah sudah memiliki tenaga ahli dan peralatan pendukung konstruksi

    Kami dapat membantu proses SKK - Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi dan pemenuhan Peralatan

    Termasuk Ijin Operator (SIO) dan Ijin Alatnya (SIA)

  • 04. Proses SBU

    SBU Jasa Konstruksi ini dikeluarkan oleh LSBU atau Lembaga Sertifikat Badan Usaha yang di Akreditasi oleh LPJK PUPR

    • BUJK Nasional
    • BUJK PMA
    • BUJK Asing