Tender Belanja Modal Bangunan Gedung Produksi Sentra Tenun (DAK)

Kabupaten Tanah Datar - Tanah Datar (Kab.)

Kabupaten Tanah Datar - Tanah Datar (Kab.)
LPSE Kabupaten Tanah Datar
Tender Belanja Modal Bangunan Gedung Produksi Sentra Tenun (DAK) Kabupaten Tanah Datar - Tanah Datar (Kab.) LPSE Kabupaten Tanah Datar

LPSE Kabupaten Tanah Datar

Tender Belanja Modal Bangunan Gedung Produksi Sentra Tenun (DAK)

Nilai Pagu Paket Belanja Modal Bangunan Gedung Produksi Sentra Tenun (DAK)

Belanja Modal Bangunan Gedung Produksi Sentra Tenun (DAK)

Image Description

Syarat Tender Belum terpenuhi? Tenang, Kami bantu sampai bisa ikut tender, Mulai dari NIB, SKK Konstruksi, ISO, CSMS, SBU Konstruksi, SBU Non Konstruksi, Laporan Akuntan Publik, SBUJPTL, SIUJPTL, Sertifikat Kompetensi Ketenagalistrikan (SKTTK) ESDM dll

Hubungi tim kami segera, supaya tidak gagal tender karena ketinggalan jadwal lelang/tender.

Detail Belanja Modal Bangunan Gedung Produksi Sentra Tenun (DAK)

Unit

LPSE Kabupaten Tanah Datar

Pagu

Rp. 2.000.000.000,00 (2,0 M)

Metode

Tender - Pascakualifikasi Satu File - Harga Terendah Sistem Gugur

Tanggal

15-Maret-2023 s/d 24-Maret-2023

Satuan Kerja

K/L/PD

Tender Belanja Modal Bangunan Gedung Produksi Sentra Tenun (DAK) Kabupaten Tanah Datar - Tanah Datar (Kab.) LPSE Kabupaten Tanah Datar

Lokasi Pekerjaan

Peta Kabupaten Tanah Datar - Tanah Datar (Kab.)

Tentang LPSE Kabupaten Tanah Datar

Kabupaten Tanah Datar atau Luhak Nan Tuo merupakan salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Barat, Indonesia, yang beribu kota Batusangkar. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 133.600 Ha (1.336 km2) dengan jumlah penduduk 374.431 jiwa pada 2021. Tanah Datar memiliki 14 kecamatan, 75 nagari, dan 395 jorong. Kabupaten ini merupakan daerah agraris, lebih 70% penduduknya bekerja pada sektor pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan.

Kabupaten Tanah Datar menjadi Tujuh Kabupaten Terbaik di Indonesia dari 400 kabupaten yang ada, pada tahun 2003 menurut Lembaga International Partnership dan Kedutaan Inggris. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menobatkan Kabupaten Tanah Datar sebagai satu dari empat daerah paling berprestasi dan berhasil melaksanakan otonomi daerah. Saat ini, Tanah Datar masih memelihara adat istiadatnya serta peninggalan sejarah, terutama dari masa Adityawarman, seperti prasasti dan batu bersurat.

Kabupaten Tanah Datar merupakan pusat adat dan budaya Minangkabau. Tanah Datar merupakan daerah yang tertua dalam tatanan sejarah, adat, dan budaya Minangkabau. Dalam Tambo Alam Minangkabau, folklor yang mengisahkan asal-usul masyarakat Minangkabau terdapat tiga daerah asli Minangkabau ata Luhak Nan Tigo, yaitu Kabupaten Tanah Datar (Luhak Nan Tuo), Kabupaten Agam (Luhak Agam), dan Kabupaten Lima Puluh Koto (Luhak Lima Puluh Koto). Pusat dari perdaban awal masyarakat Minangkabau berada di kaki gunung Marapi, di nagari yang disebut sebagai Nagari Tuo Pariangan di kecamatan Pariangan sekarang. Dari nagari Pariangan ini, masyarakat Minangkabau berkembang dan bermigrasi ke berbagai daerah di Alam Minangkabau dan berbagai tempat di Nusantara termasuk Negeri Sembilan di Malaysia.

Sebagai daerah inti peradaban masyarakat Minangkabau, pernah terdapat berbagai sistem pemerintahan yang memiliki pusat pemerintahan di wilayah kabupaten Tanah Datar.

Sebagai daerah awal peradaban orang Minangkabau, kawasan di sekitar kaki gunung Merapi pernah menjadi pusat dari berbagai bentuk sistem pemerintahan masyarakat Minangkabau. Kerajaan pertama yang hadir adalah Kerajaan Pasumayan Koto Batu sekitar abad ke-1 M. Pusat pemerintahan kerajaan berada di sekitar lereng Gunung Marapi yang kemudian dikenal dengan nama Pariangan Padang Panjang. Akibat dari pertumbuhan penduduk dan kebutuhan lahan pertanian, berdirilah Kerajaan Dusun Tuo pada abad ke-5 M dengan pusat pemerintahan terletak di Limo Kaum, Kabupaten Tanah Datar sekarang. Kerajaan Dusun Tuo didirikan oleh Datuak Parpatiah Nan Sabatang. Di kurun waktu bersamaan juga berdiri kerajaan rival yaitu Kerajaan Bungo Satangkai yang didirikan oleh Datuak Katumangguangan dengan pusat pemerintahan di Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar sekarang.

Kerajaan Melayu adalah sebuah kerajaan regional di Pulau Sumatra dan Semenanjung Malaya yang bercorak Hindu-Buddha. Sebagai sebuah kerajaan besar di masanya, pusat pemerintahan kerajaan berpindah dari Minanga, kemudian ke Dharmasraya, dan diawal abad ke-15 berpusat di Suruaso serta Pagaruyung yang merupakan daerah inti kabupaten Tanah Datar sekarang sebelum akhirnya ditaklukan oleh kemaharajaan Sriwijaya dan Majapahit.

Kerajaan Pagaruyung adalah kelanjutan dari kerajaan Melayu dengan pusat pemerintahan berada di Pagaruyung, yang sekarang merupakan kawasan inti pemerintahan kabupaten Tanah Datar. Sebagai sebuah kerajaan yang berpengaruh di masanya, wilayah kerajaan ini meliputi seluruh bagian daratan Provinsi Sumatera Barat, sebagian Provinsi Riau, dan bagian pesisir barat Provinsi Sumatera Utara. Nama kerajaan ini dirujuk dari nama pohon Nibung atau Ruyung yang banyak ditemukan di kawasan ini. Kerajaan ini pada awalnya bercorak Hindu-Buddha dengan raja-rajanya berasal dari dinasti Mauli, kemudian berubah menjadi kerajaan Islam dengan diterimanya Islam sebagai agama raja dan rakyat di Minangkabau di sekitar abad ke-14 M. Kerajaan Pagaruyung runtuh di masa Perang Padri, setelah ditandatanganinya perjanjian antara Kaum Adat dengan pihak Belanda yang menjadikan kawasan Kerajaan Pagaruyung berada dalam pengawasan Belanda.

Perang Padri membuat kerajaan Pagaruyung melemah dan akhirnya runtuh dengan meninggalnya raja terakhir Pagaruyung yaitu Sultan Arifin Muningsyah di tahun 1825. Pewarisnya adalah Sultan Tungggal Alam Bagagarsyah, namun tidak berhak untuk naik tahta sebagai Raja Alam Minangkabau karena telah menyerahkan kedaulatan Kerajaan Pagaruyung ke pada Belanda dalam sebuah perjanjian antara kaum Adat dengan pemerintahan Belanda dalam usaha bersama memerangi kaum Padri. Sultan Tunggal Alam Bagagarsyah pada akhirnya diangkat sebagai regent van Tanah Datar, sebuah jabatan politik dengan kekuasaan terbatas hanya di Tanah Datar.

Berakhirnya kerajaan Pagaruyung berakibat pada diserapnya seluruh bekas kerajaan Pagaruyung ke dalam pemerintahan kolonial Belanda. Di masa ini, struktur pemerintahan mengalami banyak perubahan nomenklatur. Pada tahun 1913, wilayah kerajaan Pagaruyung dan daerah taklukannya yang luas sebagian besar berada di bawah Residentie van Sumatra's Westkust (Karesidenan Pesisir Barat Sumatra) dan dibagi ke dalam berbagai afdeling (luhak) dengan ibukota di Padang. Tanah Datar kemudian menjadi bagian Afdeling Tanah Datar yang terdiri dari empat onder-afdeling yaitu afdeling Sawah Lunto, afdeling Fort van der Capellen (Batusangkar), afdeling Sijunjung, dan afdeling Batang Hari dengan pusat pemerintahan berada di Fort van der Capellen, kawasan pasar kota Batusangkar sekarang.

Pada masa pendudukan Jepang yang cukup singkat, tidak banyak perubahan terjadi di kawasan Tanah Datar dan Sumatera Barat. Pemerintahan pendudukan Jepang mengikuti pembagian administratif yang telah dibuat oleh pemerintah kolonial Belanda, namun hanya mengubah nama Belanda ke dalam bahasa Jepang. Afdeeling yang dikepalai oleh asisten residen diubah menjadi bunshū yang dikepalai oleh bunshūchō. Onderafdeeling yang dikepalai oleh kontroler diubah menjadi fuku bunshū yang dikepalai oleh seorang fuku bunshūchō. District yang dikepalai oleh demang diubah menjadi gun yang dikepalai oleh gunchō. Onderdistrict yang dikepalai oleh asisten demang diubah menjadi fuku gun yang dikepalai oleh fuku gunchō.

Di masa-masa awal kemerdekaan Indonesia, Tanah Datar merupakan wilayah administrasi berbentuk Luhak dan dikepalai oleh seorang Wali Luhak. Segera Tanah Datar dirubah menjadi Kabupaten dengan dikepalai oleh seorang Bupati.

Dasar hukum pembentukan kabupaten Tanah Datar adalah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah. Undang-undang ini beberapa kali diamandemen terkait dengan perubahan nomenklatur di dalam Provinsi Sumatera Tengah dan pemekaran wilayah di dalam Provinsi Sumatera Tengah.

Sesuai dengan semangat otonomi daerah, pada tahun 2024, DPR RI mengesahkan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2024 tentang Kabupaten Tanah Datar di Provinsi Sumatera Barat. Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal 7 Agustus 2024. Dengan adanya undang-undang baru ini, kabupaten Tanah Datar kini memiliki dasar hukum yang jelas dan sah sebagai daerah otonom yang berdiri sendiri dalam lingkup wilayah provinsi Sumatera Barat.

Secara geografis wilayah Kabupaten Tanah Datar terletak di tengah-tengah Provinsi Sumatera Barat, yaitu pada 00º17" LS–00º39" LS dan 100º19" BT – 100º51" BT. Ketinggian rata-rata 400 sampai 1000 meter di atas permukaan laut.

Kota Padang Panjang merupakan enklave dari kabupaten Tanah Datar dan terletak di bagian barat kabupaten Tanah Datar.

Kabupaten Tanah Datar terletak di antara tiga gunung, yaitu Gunung Merapi, Gunung Singgalang, dan Gunung Sago. Kondisi topografi ini didominasi oleh daerah perbukitan, serta memiliki dua pertiga bagian danau Singkarak. Kondisi topografis Kabupaten Tanah Datar adalah sebagai berikut:

Secara umum iklim di kawasan Kabupaten Tanah Datar adalah sedang dengan temperatur antara 12 °C–25 °C dengan curah hujan rata-rata lebih dari 3.000 mm per tahun. Hujan kebanyakan turun pada bulan September hingga bulan Februari. Curah hujan yang cukup tinggi ini menyebabkan ketersediaan air cukup, sehingga memungkinkan usaha pertanian secara luas dapat dikembangkan.

Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah yang kaya dengan sumber air. Selain Danau Singkarak, di Kabupaten Tanah Datar terdapat lebih dari 25 buah sungai.

Bentuk perisai segi lima, melambangkan bahwa daerah Kabupaten Tanah Datar adalah salah satu Kabupaten di Sumatera Barat, sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Balai adat melambangkan tempat mufakat, tempat melahirkan filsafat alam pikiran khas masyarakat Tanah Datar yang dikenal dengan sistem demokrasi menurut alur dan patut, sebagai lambang konsekuensi dalam melaksanakan demokrasi.

Atap balai adat yang melengkung bagai tanduk kerbau meruncing menjulang ke atas merupakan gaya seni bangunan khas Tanah Datar yang melambangkan sifat masyarakat yang dinamis, bekerja berbuat dan bercita-cita luhur untuk kebahagiaan bersama.

Atap balai adat dengan lima gonjong, satu gonjong pada bagian depan dan empat gonjong pada bahagian samping yang melengkung bagai tanduk kerbau meruncing menjulang ke atas merupakan gaya seni bangunan khas Tanah Datar yang melambangkan sifat masyarakat yang dinamis, bekerja berbuat dan bercita-cita luhur untuk kebahagiaan bersama. Masjid bertingkat, berkubah, bergonjong dan lurus ke atas melambangkan agama mayoritas masyarakat Tanah Datar adalah Islam, dalam membentuk jiwa yang suci dan berbudi luhur.

Masjid bertingkat, berkubah, bergonjong, dan lurus ke atas melambangkan agama mayoritas masyarakat Tanah Datar adalah Islam, dalam membentuk jiwa yang suci dan berbudi luhur.

Padi dan kapas melambangkan cita-cita masyarakat Tanah Datar menuju kehidupan adil dan makmur yang diridhoi Allah.

Keris pusaka melambangkan kesatuan jiwa patriot masyarakat Tanah Datar yang mencintai kerukunan kedamaian dan senantiasa memelihara harga dirinya.

Selanjutnya juga terdapat sehelai pita yang bertuliskan moto/semboyan Tuah Sepakat Alur dan Patut. Maknanya sepakat dalam mengambil kata mufakat, selalu disandarkan pada alur dan patut. Kepentingan pribadi dihargai dalam batas selama tidak bertentangan dengan kepentingan bersama yang berlandaskan alur dan patut. Demikian pula dalam melaksanakan mufakat/musyawarah selalu kompak dalam arti "Bersatu teguh, bercerai runtuh", kepentingan pribadi dihargai dalam batas selama tidak bertentangan dengan kepentingan bersama yang berlandaskan alur dan patut.

Pengertian falsafah dari lambang mencerminkan jiwa pikiran dan kehidupan masyarakat Tanah Datar yang bersendikan adat dan agama, serta senantiasa menaati hukum, musyawarah mufakat, yang berdasarkan alur dan patut. "Elok dek awak, katuju dek urang" serta konsekuen melaksanakan hasil mufakat menuju kebahagiaan hidup bersama yang adil dan makmur dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

Berikut daftar Penjabat Sementara Bupati yang menggantikan Bupati petahana yang sedang cuti kampanye atau dalam masa transisi

Kabupaten Tanah Datar memiliki 14 kecamatan dan 75 nagari. Luas wilayahnya mencapai 1.336,10 km² dan penduduk 366.136 jiwa (2017) dengan sebaran 274 jiwa/km².

Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah pertanian, hal ini terlihat dari dominasi sektor pertanian dalam perekonomian wilayah, penyerapan tenaga kerja dan pemanfaatan lahan. Lokasi pertanian tersebar merata di seluruh wilayah dan produksinya terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini membutuhkan jaringan jalan sebagai pendukung aktivitas sektor pertanian tersebut mulai dari kegiatan produksi, pascapanen dan pemasaran.

Sementara itu kondisi jaringan jalan yang ada belum mendukung sepenuhnya aktivitas pertanian. Hal ini terlihat dari masih banyaknya ruas jalan yang lebarnya belum memenuhi syarat, kondisi permukaan jalan yang rusak ,dan masih banyak ruas jalan yang melalui lokasi pertanian belum dapat dilalui kendaraan roda dua. Usaha-usaha nyata penanganan jaringan jalan di Kabupaten Tanah Datar diperlukan untuk mendukung sektor pertanian sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan sekaligus akan meningkatkan pengembangan wilayah dari Kabupaten Tanah Datar.

Pada saat ini pembangunan jalan di Kabupaten Tanah Datar masih berupa perbaikan kualitas jalan, sementara pembukaan jalan baru belum memungkinkan karena terkendala oleh keterbatasan dana. Selama tahun 2007 jumlah jembatan di Kabupaten Tanah Datar sebanyak 238 buah dengan panjang 2.019,60 km. Jumlah jembatan yang paling banyak terdapat di Kecamatan Tanjung Emas sebanyak 33 buah dengan panjang 383,20 km.

Untuk data pendidikan tahun 2006/2007, untuk Sekolah Dasar menunjukkan bahwa di Kabupaten Tanah Datar terdapat 309 SD yang terdiri dari 302 sekolah dasar negeri dan 2 sekolah dasar swasta, dengan jumlah siswa seluruhnya 43.506 orang, sedangkan madrasah ibtidaiyah 5 sekolah, 2 di antaranya swasta dengan jumlah siswa seluruhnya 534 orang, dengan demikian jelas terlihat bahwa jumlah sekolah dan jumlah siswa pada sekolah dasar lebih banyak jika dibandingkan dengan madrasah ibtidaiyah yang hanya 1.31% dari sekolah dasar.

Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah agraris, lebih 70% penduduknya bekerja pada sektor pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan. Begitu juga dengan usaha masyarakat pada sektor lain juga berbasis pertanian seperti pariwisata dan industri kecil atau agroindustri. Masyarakat Tanah Datar juga dikenal gemar menabung dengan total dana tabungan masyarakat sebesar Rp223 miliar tahun 2004.

Potensi ekonomi Kabupaten Tanah Datar dapat dikategorikan atas tiga kategori yaitu: Sangat Potensial, Potensial, dan Tidak Potensial. Untuk sektor pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah ubi kayu, kubis, karet, tebu, peternakan sapi potong, peternakan kuda, peternakan kambing potong, budidaya ayam ras pedaging, ayam bukan ras, budidaya itik, dan budidaya ikan air tawar. Sektor lain yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah industri konstruksi bangunan sipil, pedagang eceran makanan olahan hasil bumi, usaha warung telekomunikasi, pedagang cenderamata, dan wisata sejarah. Kabupaten Tanah Datar yang potensial untuk hampir semua sektor pertanian kecuali cengkih, tembakau, bayam, dan merica. Sedangkan untuk sektor pertambangan yang potensial dikembangkan adalah galian kapur dan sirtu.

Kabupaten Tanah Datar memiliki potensi bahan tambang berupa batu gamping kristalian yang sekarang dikelola oleh PT Inkalko Agung, dolomit, granit, sirtukil, tanah liat, batu setengah permata, trass, fosfat, batubara, besi, emas, belerang, kuarsa, dan slate.

Industri di Kabupaten Tanah Datar didominasi oleh industri kecil seperti tenunan pandai sikek yang terdapat di Kecamatan Sepuluh Koto, kacang randang/goreng, kopi bubuk, kerupuk ubi, kerupuk kulit, anyaman lidi, gula aren, gula tebu. Sektor industri besar berupa peternakan ulat sutera oleh PT Sutera Krida. Pada tahun 2004 nilai investasi sektor industri kecil di Kabupaten Tanah Datar mencapai Rp7 miliar dengan nilai produksi sebesar Rp60 miliar.

Nama lain dari Kabupaten Tanah Datar adalah Luhak Nan Tuo. Masyarakat Minangkabau, penduduk asli di kawasan Dataran Tinggi Minangkabau di Sumatera Tengah meyakini bahwa daerah di sekeliling Gunung Marapi, kawasan inti Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah asal-usul orang Minangkabau. Menurut Tambo Alam Minangkabau, Dusun Tuo Pariangan, di Kecamatan Pariangan, Tanah Datar merupakan awal mula peradaban nenek moyang orang Minangkabau. Dari Luhak Tanah Datar inilah kemudian orang Minangkabau berkembang dan berpindah ke daerah-daerah lain di kawasan Alam Minangkabau seperti Luhak 50 kota dan Luhak Agam.

Terdapat banyak bukti peradaban awal masyarakat Minangkabau di kawasan Nagari Tuo Pariangan. Sebagai bukti masyarakat Minangkabau adalah masyarakat agraris, terdapat sebuah petak sawah yang dikebal sebagai Sawah Gadang Satampang Baniah, sebuah tapak sawah yang diyakini pertama kali dibuka oleh nenek-moyang orang Minangkabau. Lurah Nan Indak Barangin, Galundi Nan Baselo, dan Kuburan Panjang Datuk Tantejo Gurhano yang dikenal sebagai arsitek rumah gadang.

Di Kabupaten Tanah Datar saat ini masih banyak terdapat peninggalan sejarah adat Minangkabau tersebut, baik berupa benda maupun tatanan budaya adat Minangkabau. Ikrar “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” ini disebut juga dengan Sumpah Satie yang juga di Tanah Datar dilahirkan, yaitu tempatnya di Bukit Marapalam Puncak Pato, Kecamatan Lintau Buo Utara.

Tempat wisata sejarah yang terdapat di Kabupaten Tanah Datar ini antara lain Istana Pagaruyung, Balairuang Sari, Puncak Pato, Prasasti Adityawarman, Batu Angkek-angkek, Rumah Gadang Balimbing, Kincir Air, Batu Basurek, Nagari Tuo Pariangan, Benteng van der Capellen, Batu Batikam, dan Istano Rajo. Sedangkan untuk wisata alam dan budaya di Kabupaten Tanah Datar adalah Lembah Anai, Panorama Tabek Pateh, Desa Pariangan, Danau Singkarak Bukit Batu Patah, dan Ngalau Pangian, dll.

Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) merupakan syarat utama untuk bisa ikut tender/lelang pemerintah!

Di tahun 2022, terjadi perubahan skema sertifikasi badan usaha di LPJK. Bersamaan dengan itu, keluar format baru SBU Jasa Konstruksi

Contoh Format SBU Jasa Konstruksi Baru 2022

Dengan dukungan team yang berpengalaman dalam pengurusan Sertifikat Badan Usaha (SBU), kami siap membantu Perusahaan Anda, sehingga Anda dapat mengikut tender pemerintah/swasta sesuai dengan jadwal lelang/tender yang ada.

Dapatkan Layanan Prioritas dengan menghubungi tim kami

Jika Anda ingin menyampaikan pertanyaan tentang perizinan dan pembuatan PT, saran atau komplain, jangan ragu untuk menghubungi kami. Kami akan sangat senang melayani permintaan Anda sesegera mungkin.

Bagaimana cara kami membantu Perusahaan Anda untuk memiliki SBU Jasa Konstruksi?

  • 01. Business Goal

    Ceritakan kepada kami, goal bisnis Anda.

    • Mau ambil kualifikasi kontraktor atau konsultan
    • Kapan akan mengikuti tender
    • Tender apa yang akan diikuti
  • 02. Review kebutuhan teknis

    • Data penjualan tahunan;
    • Data kemampuan keuangan/nilai aset;
    • Data ketersediaan Tenaga Kerja Konstruksi
    • Data kemampuan dalam menyediakan Peralatan konstruksi;
    • Sertifikat ISO 37001 / Data penerapan sistem manajemen anti penyuapan ISO 37001
    • Data keanggotaan asosiasi BUJK yang terdaftar di LPJK.
  • 03. Tenaga Ahli & Peralatan

    Apakah sudah memiliki tenaga ahli dan peralatan pendukung konstruksi

    Kami dapat membantu proses SKK - Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi dan pemenuhan Peralatan

    Termasuk Ijin Operator (SIO) dan Ijin Alatnya (SIA)

  • 04. Proses SBU

    SBU Jasa Konstruksi ini dikeluarkan oleh LSBU atau Lembaga Sertifikat Badan Usaha yang di Akreditasi oleh LPJK PUPR

    • BUJK Nasional
    • BUJK PMA
    • BUJK Asing

    Selama Proses SBU, Anda dapat melakukan pengecekan realtime di website Duniatender.com Cek Proses SBU

  • 05. Perusahaan Anda siap ikut tender

    Selamat! Perusahaan Anda sudah bisa berbisnis dengan tenang

    Cek Tender Sekarang!
Image Description

Pengumuman Lelang Tender Belanja Modal Bangunan Gedung Produksi Sentra Tenun (DAK)

Sumber